Iran menilai dukungan politis yang disampaikan oleh Uni Eropa terkait pakta nuklir belum cukup
Sejak Trump keluar dari pakta nuklir pada 8 Mei, Iran memastikan bahwa kepentingan ekonominya dilindungi, jika tidak akan melanjutkan aktivitas nuklir pada kecepatan yang lebih besar.
Khamanei melarang Iran bergantung pada Uni Eropa pasca penarikan diri Amerika Serikat dari pakta nuklir pada Mei lalu.
Setelah Washington 8 Mei dari Kesepakatan Iran, AS memberikan waktu 90 hingga 180 hari ke negara-negara lain untuk merombak pakta nuklir 2015 sebelum memberlakukan kembali sanksi-sanksi terhadap Teheran pada 4 November.
Kepala IAEA, Yukiya Amano, mengatakan Iran sekarang memproduksi uranium yang lebih diperkaya daripada sebelumnya, tetapi tidak jelas kapan akan mencapai batas persediaan 300 kg yang diatur dalam pakta nuklir 2015.
Keputusan itu diambil setelah anggota pakta nuklir 2015 dari kalangan Eropa menghabisakan waktu selama 60 hari tanpa mampu mengimbangi dampak buruk dari penarikan sepihak Amerika Serikat (AS) dari perjanjian itu.
Iran juga mengancam akan mengurangi komitmenya lebih banyak di bawah pakta nuklir kecuali ada solusi dari anggota yang terlibat pada perjanjian 2015.
Putin dan Macron sepakat bahwa pakta nuklir Iran yang dikenal dengan Rencana Aksi Komprehensif Gabungan (JCPOA), merupakan faktor penting untuk memastikan keamanan Timur Tengah
Teheran akan terus mengurangi komitmennya berdasarkan perjanjian nuklir multilateral 2015 hingga tuntutan hukumnya dipenuhi para anggota pakta nuklir dari partai Eropa.
Iran sudah mengurangi komitmennya di bawah JCPOA untuk membujuk pihak lain pakta nuklir untuk mematuhi kewajiban mereka.